Translate

Kamis, 26 November 2020

BLOK DIAGRAM TELEVISI BERWARNA


Diagram Blok Televisi Berwarna

  

Gbr. 1. Blok diagram Televisi Berwarna

 Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari masing-masing bagian :
[1]  Antena :
       Antena berfungsi untuk menangkap sinyal RF dari pemancar televisi.
[2]  Tuner :
       Tuner berfungsi untuk memilih gelombang pemancar yang akan diterima.   Didalam tuner terdapat rangkaian penguat RF, mixer dan osilator.  Penguat RF bertugas memilih pemancar yang akan diterima kemudian diberikan ke mixer.   Mixer akhirnya menghasilkan frekuensi baru, kemudian difilter menjadi 2 frekuensi saja yang keluar yaitu 38,9 MHZ dan 33,4 MHZ.    Frekuensi 38,9 MHZ adalh frekuensi pembawa gambar dan  Frekuensi 33,4 MHZ adalah frekuensi pembawa suara. Kedua frekuensi tersebut kemudian diteruskan ke penguat video IF.
[3]  Video IF :
       Bagian  ini  berfungsi  menguatkan  sinyal-sinyal  yang  diterima dari mixer,  kemudin diteruskan ke video-detektor.
[4]  Video detektor :
       Video detektor berfungsi mendeteksi sinyal gambar dan suara kemudian diteruskan ke video- driver.  Sinyal pembawa gambar dideteksi hingga keluar sinyal gambar yang frekuensinya 15 KHZ-5 MHZ,     sinyal pembawa suara dideteksi hingga keluar sinyal pembawa suara baru 5,5 MHZ (FM). 
[5]  Video driver berfungsi memisahkan sinyal pembawa suara,sinyal gambar dan sinyal sincronisasi. Sinyal gambar diteruskan ke video output. Sinyal suara diteruskan ke sound IF amplifier. Sinyal sinkronisasi diteruskan ke sinkronisasi separator.
[6]  Video output berungsi menguatkan sinyal gambar lalu diteruskan ke katoda tabung.
[7]  Sound IF amplifier   berfungsi  menguatkan  sinyal  suara  kemudian  diteruskan  ke detektor FM.
[8]  Detektor FM  mendeteksi sinyal 5,5 MHZ hingga tinggal frekuensi audio, kemudian  ke penguat-audio terus ke loudspeaker.   Untuk bagian sound IF sampai penguat audio ini seperti penguat amplifier biasa.
[9]  Syncronisasi separator  berfungsi untuk menyesuaikan gambar yang dipancarkan dari pemancar.
[10]Osilator vertikal  berfungsi  membangkitkan  frekuensi 50 Hz  kemudian  diteruskan driver vertikal lalu ke output vertikal,  selanjutnya  ke defleksi vertikal dan defleksi vertikal  ini  membuka  gambar secara vertikal (atas - bawah).
[11] AFC  berfungsi  mengoreksi  frekuensi-horizontal 15,625 Khz dan diteruskan ke osilator horizontal.
[12] Osilator horizontal  berfungsi  untuk  membangkitkan  frekuensi 15,625 Khz  kemudian   diteruskan ke driver horizontal  lalu  ke output horizontal  selanjutnya ke defleksi horizontal.  Kemudian  defleksi- horizontal   ini  membuka gambar secara horizontal (kanan-kiri).
[13] Horizontal output  juga  membangkitkan  tegangan tinggi sekitar 10-20 kv untuk anoda tabung-gambar (CRT).
[14] Unit Power Suply.   Bagian ini memberikan tegangan/arus-listrik ke bagian-bagian yang telah disebutkan diatas

A. PRINSIP KERJA TELEVISI

Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar kaca. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar yaitu merah (R = Red), hijau (G = Green) dan biru (B = Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar. Gambar dipancarkan dengan system amplitudo modulasi (AM), sedangkan suara dengan system frekuensi modulasi (FM). Kedua system ini digunakan untuk menghindari derau (noise) dan interferensi.

B. SALURAN DAN STANDAR PEMANCAR TV

Kelompok frekuensi yang ditetapkan untuk transmisi sinyal disebut saluran (channel). Masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 MHz dalam salah satu bidang frekuensi (band) yang dialokasikan untuk penyiaran TV komersial yaitu:
a) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 (54 – 88 MHz).
b) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 (174 – 216 MHz).
c) UHF saluran 14 sampai 83 (470 – 890 MHz)

Ada 3 sistem pemancar TV yaitu sebagai berikut:
a) National Television System Committee (NTSC) digunakan USA
b) Phases Alternating Line (PAL) digunakan Inggris
c) Sequential Couleur a’Memorie (SECAM) digunakan Prancis

Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan system PAL B. Hal yang membedakan system tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa gambar dan pembawa suara.

C. PRINSIP KERJA PENERIMA TV

Model dan jenisnya bermacam-macam, tergantung pada merek TV yang di gunakan.
Secara garis besar blok tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

a) Antena Televisi
Antena TV menangkap sinyal-sinyal RF dari pemancar televisi. Antena diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya ada 3 yaitu:
1) Antena Yagi
2) Antena Perioda Logaritmis
3) Antena Lup

Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah:
1) Kanal VHF Rendah
2) Kanal VHF Tinggi
3) Kanal UHF

b) Rangkaian Penala (Tuner)
Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (Mixer) dan osilator local. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal TV yang masuk dan mengubahnya menjadi sinyal frekuensi IF.
Tuner TV.

Tuner
Di dalamnya terdapat rangkaian IF dan kadang-kadang juga AGC

c) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1000 kali. Sinyal ouput yang dihasilkan penala (Tuner) merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada jarak pemancar, posisi penerima dan bentangan alam. Lingkaran merah menunjukkan rangkaian IF yang sebagian berada didalam tuner.

Penguat IF.

penguat-if-tuner
Lingkaran merah menunjukan rangkaian IF yang sebagian berada di dalam tuner

d) Rangkaian Detektor Video
Berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu juga berfungsi untuk meredam sinyal suara yang akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar

e) Rangkaian Penguat Video
Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yangberasal dari detector video sehingga dapat menjalankan tabung gambar atau CRT (Catode Ray Tube)

f) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)
Rangkaian AGC berfungsi menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah-ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.

Gambar Rangkaian AGC

Rangkaian AGCRangkaian AGC

Lingkaran merah menunjukkan komponen AGC yang berada didalam sebagian IC dan sebagian tuner

g) Rangkaian Penstabil Penerima Gelombang TV.
Rangkaian penstabil penerima gelombang TV diantaranya adalah AGC dan AFT. Automatic Fine Tuning berfungsi mengatur frekuensi pembawa gambar dari penguat IF secara otomatis

h) Rangkaian Defleksi Sinkronisasi
Rangkaian ini terdiri dari empat blok yaitu:

=>Rangkaian sinkronisasi,

=>Rangkaian defleksi vertical, Jika rusak dapat menyebabkan gambar vertikal memanjang

Defleksi Vertical

=>Rangkaian defleksi horizontal dan,

Defleksi Horizontal

Sebagian berada di dalam trafo flyback

 =>Rangkaian pembangkit tegangan tinggi (flyback).
Flyback

i) Rangkaian Suara

Rangkaian Suara
Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar

j) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Rangkaian Catu Daya
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian.
Pada gambar, rangkaian catu daya dibatasi oleh garis putih dan kotak merah. Daerah di dalam garis putih adalah rangkaian input yang merupakan daerah tegangan tinggi (Live Area). Sementara itu, daerah dalam kotak merah adalah output catu daya yang selanjutnya mendistribusikan tegangan DC ke seluruh rangkaian TV

Catu DayaCatu Daya Skema

k) Penguat Krominan
Penguat ini menguatkan frekuensi 4,43 MHz untuk sinyal krominan yang termodulasi dalam sinyal V (sinyal R-Y) dan sinyal U (sinyal B-Y). Lebar jalur penguat 2 MHz

l) Sinkronisasi Warna
Didalam rangkaian sincronisasi warna, sinyal burst sinkronisasi warna dikeluarkan dari sinyal video warna komposit

m) Automatic Color Control (ACC)
Jika amplitudo sinyal ledakan naik, maka ACC mengeluarkan suatu tegangan kemudi yang memperkecil penguatan didalam bagian warna

n) Color Killer (Pemati Warna)
Rangkaian ini berguna untuk menindas penguat warna, apabila sedang tak ada sinyal krominan masuk. Ini terjadi pada waktu penerimaan sinyal hitam-putih

o) Rangkaian Switching Fasa 180 (Pembelah Warna)
Dari penguat krominan, sinyal diumpankan ke colour. Splitter (pembelah warna). Pembelah warna ini memisahkan sinyal yang termodulasi dengan sinyal V dari sinyal yang termodulasi dengan sinyal U. Pembelah warna terdiri dari saklar PAL dan beberapa resistor. Pada akhir setiap garis, selama ditariknya garis PAL maka sinyal V diputar 180 . Sinyal U tidak mengalami putaran fasa

p) Demodulasi Warna
Dengan mempergunakan demodulator warna, maka sinyal-sinyal perbedaan warna di demodulasikan dari sinyal U dan V. Karena pada pemancar, sinyal-sinyal itu dimodulasikan dengan system pembawa suppressed/dihilangkan dan hanya kedua sub pembawa jalur samping (side band sub carier) yang ada. Agar dapat mendemodulasikannya menjadi sinyal pembawa warna yang asli kembali, maka diperlukan sub pembawa 4,43 MHz dengan fasa dan frekuensi yang tepat sama seperti pada pemancar

 https://bamwi.wordpress.com/category/kitab-pdf/

 

 

 

Tidak ada komentar: